Novel ini melabrak resiko tanpa ragu, karena menceritakan liku hidup putri Kyai yang merantau ke Jakarta, jadi pelacur, lalu insaf dan mati khusnul hatimah. Nampaknya kisah ini paradoks untuk manusia yang berdarah daging atau lahir dari lingkungan yang alim dan suci, tapi kisah ini sebenarnya manusiawi.