Text
Budaya Islam Dalam Manca di Dusun Tama'lalang Desa Tamannycleng Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa
Hasil penelitian menujukan Pertama, Manca”? merupakan asal kata dari macca yang berarti pintar. Manca” merupakan gerakan yang bisa mengelak, menangkis, memegang. memutar, mematahkan, dan menyerang. Dalam sejarah manca? di Gowa yang diajarkan secara turun-temurun oleh Syekh Al Wahid bin Syekh Abdul al Gaffar dikenal sebagai Daengta Sehe di Gowa. Kedua. Pembelajaran manca” tersebut tidak terlepas daripada syiar Islam. Setiap murid yang baru memulai pembelajaran manca' ini harus mengikuti tata cara atau prosesi dengan istilah appaenteng. Dan harus mensucikan diri lalu sang murdi ajarakn Gerakan seperti: Gese (Gerakan), Simbol Utama pada Gerakan dan Kostum. Identitas yang melekat pada gerakan Manca, Ketiga, Pengaruh Manca” pada masvarakat Dusun Tama'la'lang cukup besar, karena telah menjadi hal yang lumrah dan bukan rahasia lagi bagi masyarakat untuk belajar manca”. Oleh karena itu kelestarian manca” tetap terjaga turun temurun di Dusun Tama'la'lang. Merujuk dari hasil wawancara dan penelitian penulis pada masyarakat di Dusun Tama'la lang budaya manca' menimbulkan pengaruh positif. Tingginya minat generasi muda belajar manca” membawa dampak positif bagi pergaulan mereka. Manca” atau Pencak Silat merupakan olahraga beladiri yang sering dipertandingkan dalam sebuah event kejuaraan sehingga sebagian besar pelajar dan mahasiswa yang tinggal di Dusun Tama'la'lang bergabung dalam Ikatan Pencak Silat Sulawesi (IPS) menjadi Atlit olahraga Pencak Silat mewakili perguruan. sekolah. dan kampusnya masing-masing dalam event kejuaran tingkat kabupaten, tingkat provinsi. maupun tingkat nasional.
No other version available