Text
Tradisi Bulo Jappa Di Desa Jipang Kec. Bontonompo, Kab. Gowa Pendekatan Fenemonologi
Skripsi ini membahas bahwa: 1). Tradisi ini berasal dari desa jipang dan dibawa oleh raja gowa ketujuh Batara Gowa Tuniawangngang Ri Paralakkenna. Menurut riwayat, bambu gila ini mampu mendeteksi setiap musuh yang masuk ke Jipang. Bilamana ada musuh yang masih dan bermaksud mengacaukan desa, maka secepat itu pula bambu gila itu mengamuk dan menyerang musuh. 2). Pada tahap pra pelaksanaan tradisi, masyarakat yang telah bernazar dan tercapai tujuannya mendatangi pemangku adat untuk mendiskusikan seputar pelaksanaan ritual bulo jappa/bulo sossorang, seperti pemilihan waktu, tempat, dan perlengkapan tradisi. Pelaksanaan prosesi pada hari pertama, dilakukannya proses pembuatan wadah oleh masyarakat untuk ketiga peti yang berisikan bendera kerajaan yang disimpan diatas pammakkang/loteng Balla Lompoa, kemudian sore harinya dilakukan proses Alilekka' Je'ne yaitu pengambilan air berkah (Je'ne Barakka) di bungung barania untuk digunakan selama ritual berlangsung. Hari kedua, ialah proses appidalleki, dimana dalam ritual ini pemangku adat melakukan persembahan sesajen kepada leluhur yang diantar dengan zikir dan doa syukur kehadirat Allah SWT. Hari ketiga, yaitu puncak dari ritual bulo jappa/bulo sossorang yang dimana bambu diarak keliling desa. 3). Makna sosial dari tradisi Bulo Jappa adalah mengenai hubungan sosial antara desa Jipang dan sekitarnya. Dari segi budaya, individu yang tumbuh dan matang di desa Jipang menganggap tradisi Bulo Jappa penting dan suci, baik dengan kesadaran maupun tanpa kesadaran. Prinsip gotong-royong menjadi faktor penting dalam pelaksanaan tradisi ini, memungkinkan masyarakat lokal menjalankan tradisi tersebut. Dalam aspek kedermawanan, individu yang telah Mengucapkan nazar dan mewujudkan keinginannya, akan bertanggung jawab atas segala kebutuhan dalam tradisi tersebut.
No other version available