Text
ISLAMISASI KERAJAAN GORONTALO MASA SULTAN AMAI 1523-1550 M
Pokok masaah penelitian ini adalah bagaimana islamisasi Kerajaan
Gorontalo masa Sultan Amai 1523-1550 M? dari pokok masalah tersebut
dirumuskan ke dalam beberapa submasalah, yaitu: 1) Bagaimana kondisi sosial
politik Kerajaan Gorontalo pra Islam?, 2) Bagaimana proses masuknya Islam
masa Sultan Amai di Kerajaan Gorontalo?, 3) Bagaimana pengaruh agama Islam
di Kerajaan Gorontalo masa Sultan Amai?
Jenis penelitian ini adalah penelitian historis dengan menggunakan metode
sejarah seperti heuristik, verifikasi, interpetasi dan historiografi. Peneliti
menggunakan Fied Reseach (penelitian lapangan) dalam proses pengambilan dan
pengumpulan data dengan melakukan peneltian secara langsung dengan objek
yang ditelti dalam peneltian. Adapun sumber data yang diperoeh dari
perpustakaan daerah Gorontalo bagian kearsipan, ketua Ta’mirul Masjid Hunto
Sultan Amai, dan dosen Pendidikan Sejarah Universitas Gorontalo. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi
dan penelusuran refrensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Gorontalo dahulu terdiri dari
komunitas kecil yang disebut Linula. Kemudian dari Linula disatukan menjadi
Lipu (kerajaan), hingga terbentuklah Kerajaan Gorontalo. Kepercayaan yang
dianut masyarakat Gorontalo sebelum Islam adalah kepercayaan animisme dan
dinamisme. 2) Islam masuk dan berkembang di Kerajaan Gorontalo pada masa
pemerintahan Raja Amai yang memegang jabatan Olongia To Tilayo pada saat
itu. Proses penerimaan Islam tersebut melalui pernikahan Putri Owutango dari
Kerajaan Palasa yang sudah menganut agama Islam pada saat dipinang oleh Raja
Amai, maka syarat yang utama agar pinangan tersebut diterima Raja Amai harus
menganut agama Islam beserta pengikutnya. Syarat tersebut diterima Raja Amai
bahwa ia akan masuk Islam serta pengikutnya pada tahun 1525 M. Raja Amai
adalah raja yang pertama menganut agama Islam diberi gelar tulutani (Sultan). 3)
Pengaruh yang luar biasa sejak pernikahan elit kerajaan hingga sekarang
Gorontalo mayoritas menganut agama Islam, dengan melahirkan falsafah syara
yang diadatkan dan adat yang di Islamkan.
Implikasi dari penelitian ini berharap kepada generasi muda Islam dan
para Ilmuan terkhusus untuk para sejarawan Gorontalo agar bisa menggali lebih
dalam lagi tentang proses islamisasi tersebut, berharap tulisan ini memberikan
dampak positif bagi generasi selanjutnya, baik sekarang maupun di masa-masa
yang akan datang.
No other version available