Text
TRADISI MAPPAMULA TANANG ASE DI KELURAHAN TATAE KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG (Tinjauan Nilai-nilai Budaya Islam)
Skripsi ini mengkaji mengenai “Tradisi Mappamula Tanang Ase di Kelurahan
Tatae Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang” dengan pokok permasalahannya
adalah: Bagaimana eksistensi tradisi mappamula tanang ase di Kelurahan Tatae
Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang?,Bagaimana proses pelaksanaan tradisi
mappamula tanang ase di Kelurahan Tatae Kecamatan Duampanua Kabupaten
Pinrang?, dan Kaitannya antara agama Islam dengan tradisi mappamula tanang ase di
Kelurahan Tatae Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang?.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang mana menggunakan metode
kualitatif-deskriptif, dengan menggunakan pendekatan historis, pendekatan
antropologi, pendekatan agama, dan pendekatan sosiologi dengan menggunakan
tekhnik penggumpulan data seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Dari hasil penelitian, tradisi mappamula tanang ase ada sebelum Islam masuk
ke Kabupaten Pinrang dan masih tetap terlaksana hingga sekarang dan telah menjadi
sendi kebudayaan bagi masyarakat setempat. Tradisi ini dilaksanakan selain sebagai
bentuk rasa syukur kepada sang pencipta, juga dipercaya sebagai bentuk penolak bala
agar tidak terjadi gagal panen. Adapun proses pelaksanaan tradisi ini yaitu dimulai
dengan do’a bersama, lalu kemudian pemangku adat akan turun kesawah untuk
memilah antara padi jantan dengan padi betina lalu kemudian memotongnya. Selang
beberapa hari petani akan turun ke sawah untuk mengcangkul sebagai tanda di mulai
tanam padi atau mappamula tanang ase. Adapun nilai-nilai Islam yang terdapat pada
tradisi ini terlihat pada terjalinnya hubungan silaturahmi antarmasyarakat ataupun
antara masyarakat dengan pemerintah daerah, kesetiakawanan dan tolong menolong,
serta salin mendoakan agar panen berhasil.
Tradisi mappamula tanang ase merupakan tradisi yang sudah ada sebelum
Islam masuk ke Kabupaten Pinrang dan tradisi inipun telah menjadi sendi kebudayaan
bagi masyarakat setempat. Dalam proses pelaksanaannya pun tradisi ini sangat
menentang adanya berhala karena hal tersebut merupakan perbuatan musyrik. Selain
itu, terdapat pula nilai-nilai Islam yang terkandung didalamnya seperti hubungan
silaturahim yang terjalin dengan baik antara pemerintah daerah dan masyarakat
maupun antarmasyarakat, berdo’a kepada Allah swt., karena masih diberi kesehatan
dan limpahat rezeki, ta’awun atau saling tolong menolong antara sesama, serta rasa
bersyukur atas segala kebberkahan yang Allah swt., berikan.
No other version available