Text
MASJID JAMI’ TUA PALOPO
Skripsi ini membahas tentang Masjid Jami di Kota Palopo. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui Masjid Jami Tua di Kota Palopo suatu
tinjauan Arkelogis. Rumusan masalah dari skripsi ini yaitu : 1) Sejarah Berdirinya
Masjid Jami Tua Palopo, 2) Arsitektur Bangunan Masjid Jami Tua Palopo, 3)
Fungsi Masjid Jami Tua Palopo dalam Perkembangan Islam di Palopo.
Jenis penelitian ini adalah penelitian sejarah yang menggali tentang
masuknya Islam di Palopo yang berfokus pada peninggalan situs Islam di kota
Palopo. Adapun data yang digunakan yaitu data kualitatif. Dan diperoleh melalui
studi lapangan dengan menggunakan pendekatan Historis, Arkeologis, Sosiologis,
Antropologis dan pendekatan Agama. Adapun langkah-langkah yang digunakan
yaitu Heuristik, Kritik, Interprestasi, dan Historiografi atau penulisan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, 1). Masjid Jami Tua Palopo
merupakan Masjid peninggalan Kerajaan Luwu yang berlokasi di Kota Palopo,
Sulawesi Selatan. Islam masuk di tanah Luwu diantaranya melalui seorang ulama
besar dari Minangkabau yang kemudian bergelar Datuk Sulaiman dan di
Kebumikan di Malangke. Islam masuk ke tanah Luwu/ Palopo sekitar tahun 1603
M. di zaman Raja Luwu ke XV yang bergelar Datuk Pattiware. Masuknya Datu
Luwu menjadi muslim, lalu diikuti oleh para bangsawan dari rakyat Luwu.
Namun Islam berkembang pesat kemudian di zaman Datu Luwu ke-XVI Pati
Passaung Sultan Abdullah Matinroe Ri patimang dimana masjid jami tua menjadi
salah satu monumennya. Masjid ini dibangun dekat kawasan istana Datu Luwu.
Masjid ini dibangun sejak tahun 1604 oleh Pong Mante atau kurang lebih
400 tahun yang lalu, sampai sekarang masjid ini hampir semuanya masih sama
dengan bangunan aslinya dari konstruksi batu yang mengait. 2) Arsitektur
Bangunan Masjid Jami Tua Palopo ini dibangun dengan konstruksi batu. Setiap
batu direkatkan dengan putih telur. Didalamnya terdapat lima tiang dengan satu
tiang tengah besar yang menjulang tinggi sebagai soko gurunya. Jumlah 5 tiang
melambangkan 5 Rukun Islam sedangkan bentuk tiang persegi 12 melambangkan
jumlah anak suku yang ada di Tanh Luwu. Disebelah barat pada dua sisinya
masing-masing terdapat 6 jendela kecil yang melambangkan 6 Rukun Iman.
Susunan atap bersusun tiga melambangkan symbol syariat, ma’rifat dan hakikat,
pintu masuk masjid hanya satu melambangkan ke-Esaan Tuhan. 3). Fungsi Masjid
Jami Tua Palopo tidak hanya digunakan sebagai tempat beribadah saja, tetapi juga
digunakan sebagai sarana berdakwah dan sebagai tempat pendidikan, serta tempat
sosial dan ekonomi.
Implikasi dari penelitian ini, yaitu masjid sebagai peninggalan sejarah
yang kemudian dijadikan sebagai tempat wisata dan belajar khususnya di kota
Palopo, yang biasa ramai dikunjungi masyarakat sekitar dan malahan orang Luar/
asing biasa berkunjung di masjid tersebut. Karena masjid tersebut adalah
peninggalan yang sangat bersejarah di kota Palopo.
No other version available