Text
ISLAMISASI KERAJAAN BUTON ABAD XVI M (Studi Sejarah dan Perkembangan Peradaban Islam)
Penelitian ini merupakan kajian historis yang membahas tentang islamisasi
di Kerajaan Buton pada abad XVI M. Pokok permasalahan yang akan dibahas
adalah: (1) bagaimanakah kondisi Kerajaan Buton pra Islam, (2) bagaimanakah
proses kedatangan Islam di Buton dan (3) bagaimanakah perkembangan peradaban
Islam di Kerajaan Buton. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah (historis),
pendekatan sosiologi, dan pendekatan arkeologi. Untuk mengungkapkan
permasalahan tersebut, peneliti menggunakan empat tahap dalam metode penelitian
sejarah yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa islamisasi yang terjadi di Kerajaan
Buton dimulai pada abad XVI M. Kerajaan Buton terletak di pulau Buton, Sulawesi
Tenggara. Pusat pemerintahan dari kerajaan Buton bertempat di Wolio. Kerajaan
Buton berdiri sekitar tahun 1332 M dan raja pertama dari kerajaan ini ialah seorang
wanita yang bernama Wakaka. Kerajaan Buton merupakan gabungan dari empat
limbo dan beberapa kerajaan kecil. Masyarakat Buton sebelum masuk Islam
menganut kepercayaan Animisme dan Dinamisme, mereka juga terpengaruh
dengan kepercayaan Hindu-Budha. Proses islamisasi ini berlangsung secara damai
dan cepat. Model penerimaan Islam yang terjadi di kerajaan Buton adalah Top
down, artinya masyarakat kalangan atas atau penguasa kerajaan terlebih dahulu
yang menerima Islam, kemudian berkembang dan diterima oleh masyarakat
kalangan bawah. Raja Lakilaponto menjadi sultan pertama dan diberi gelar Sultan
Murhum yang diislamkan oleh Syekh Abdul Wahid. Agama Islam yang masuk di
Kerajaan Buton membawa pengaruh di bidang politik, bidang sosial budaya dan
bidang ilmu pengetahuan. Pengaruh tersebut yang mempengaruhi kehidupan
masyarakat Buton hingga saat ini.
Pemerintah Kabupaten Buton diharapkan dapat mengembangkan sumber
dan bukti sejarah berupa naskah kuno maupun benda-benda peninggalan lainnya
agar peneliti selanjutnya yang ingin meneliti sejarah Buton lebih mudah dalam
mendapatkan data. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
melestarikan nilai-nilai religius yang pernah mengakar dalam masyarakat muslim
di Buton.
No other version available