Text
PERANAN SULTAN ABDUL QAHIR DALAM PENGEMBANGAN ISLAM DI BIMA TAHUN 1630-1635 M
Penelitia ini bertujuan untuk mengungkapkan tentang peranan Sultan
Abdul Qahir dalam Pengembangan Islam di Bima. Adapun Masalah pokok yang
diteliti dalam tulisan ini difokuskan kepada beberapa hal yaitu: 1) Bagaimana
Latar belakang kehidupan Sultan Abdul Qahir sebelum Islam? 2) Bagaimana
Situasi Masyarakat Bima pada masa Kesultanan? 3) Bagaimana Usaha-usaha
Sultan Abdul Qahir dalam Pengembangan Islam di Bima?
Penelitian ini adalah penelitian sejarah, data yang digunakan adalah data
kualitatif, data diperoleh melalui kajian pustaka (library research). Langkah-
langkah yang ditempuh dalam proses penelitian ini meliputi metode heuristik,
kritik sumber, interpretasi dan historiografi melalui pendekatan Historis,
pendekatan Sosiologi, pendekatan politik, dan pendekatan Agama.
Penelitian ini menemukan 1) Sultan Abdul Qahir lahir di Bima pada tahun
1020 H/ 1601 M putra pertama dari Mantau Asi Sawo Putra raja Mawa’a Ndampa
putra Sangaji Manggompo Donggo Putra Maharaja Bima Indra Seri Putra Batara
Indra Luka Putra Batara Indra Luka Manggampo Jawa dan terus sampai ke Sang
Bima. Nama ibunya tidak di jelaskan di Silsilah Raja-raja Bima yang tertulis pada
naskah BO (Naskah kuno Bima), proses pegangkatan seorang Sultan di Bima
dilakukan melalui proses pemilihan, Sultan dipilih oleh raja atau majelis Hadat
bersama Majelis Hukum, Sultan Abdul Qahir dilantik menjadi Sultan pada
tanggal 15 Rabi’ul Awal 1050 H/1630 M, di lantik di atas Tanah Makambuju
(Gunduhan Tanah), dengan demikian Resmilah berdirinya kerajaan Bima yang
berjiwa Islam. 2) Situasi pada masa Kesultanan, pada saat mejelang masuknya
Islam di Bima, terjadilah kekacauan dalam Istana akibat raja Salisih yang ingin
menguasai kerajaan, segala siasat jahat di lakukan oleh Salisih akan tetapi
usahanya untuk menguasai kerajaan gagal karna rencananya untuk membunuh La
kai (Sultan Abdul Qahir), pada awal abad XVI Bima menjadi salah satu daerah
Gudang beras di Indonesia, mata pencaharian sebagaian orang Bima adalah di
bidang pertanian, padi, jagung, kacang hijau, bawang dan kemiri merupakan
tanaman yang paling banyak di produksi karena untuk diekspor diluar daerah. 3)
Usaha-usaha yang dilakukan oleh Sultan Abdul Qahir untuk Mengembangkan
Islam di Bima yaitu usahanya di Bidang Pendidikan, Bidang Dakwah.
Implikasi dari penelitian ini yaitu : Untuk menjaga kelestarian ajaran Islam
dan untuk citra daerah Bima sebagai daerah yang pernah diperintah oleh
kesultanan yang berdasarkan Syariat Islam, maka diharapkan kepada pemerintah
kabupaten Bima agar senantiasa menjaga dan melestarikan nilai-nilai keislaman
yang telah ditawarkan secara turun temurun.
No other version available