Text
BERHAJI PADA MASA KOLONIAL Selebes Selatan 1947-1950
Penelitian ini tentang berhaji pada masa kolonial: Selebes Selatan 1947-1950,
bertujuan untuk: 1). Menjelaskan motivasi berhaji ummat Islam di Selebes Selatan.
2). Menjelaskan kondisi pelaksanaan ibadah haji di Selebes Selatan. 3). Menjelaskan
peran Pelabuhan Makassar sebagai embarkasi/debarkasi jamaah haji. 4).
Menganalisis pengaruh pelaksanaan ibadah haji terhadap kehidupan ummat Islam di
Selebes Selatan.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri atas heuristik, kritik
sumber, interpretasi dan historiografi. Sumber yang digunakan terutama adalah arsip
koleksi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar
diantaranya Staatsblad tahun 1912 No. 198, arsip Tana Toraja No. 222 dan 1416,
arsip Sulawesi (Rahasia) No. 734, arsip Wajo No. 124, arsip Selayar vol 1 No. 746,
dan arsip NIT No. 29, 109, 143, dan 229,
Hasil penelitian menemukan: 1) Semangat keagamaan masyarakat Selebes
Selatan sangat menggebu, hal tersebut dapat dilihat dari semangat yang tidak penah
luntur untuk dapat melaksanakan ibadah haji. 2) Pemerintah telah memberikan
kebebasan dalam menjalankan ibadah bahkan mempermudah dalam pelaksanaan
ibadah haji. 3) Salah satu pemberian kebebasan dalam menjalankan agama khususnya
ibadah haji ialah dibukanya Pelabuhan Makassar sebagai pelabuhan haji bagi ummat
Islam dari Kepulauan Selebes dan Maluku. 4) Pelaksanaan ibadah haji tidak hanya
sebagai penyempurna ajaran Islam tetapi mengakibatkan juga perubahan dalam
bidang politik dan pendidikan.
Adapun implikasi dari penelitian ini adalah sedapatnya menjadi pendorong
akan hal kajian keislaman di wilayah Indonesia Timur khususnya Sulawesi Selatan
pada masa kolonial, selain itu sedapatnya menjadi bahan kajian pada jurusan Sejarah
dan Kebudayaan Islam UIN Alauddin Makassar sehingga menambah pengetahuan
dalam bidang sejarah Islam.
No other version available