Text
Hubungan Yahudi dan Islam di Yerusalem Pasca Perang Dunia Pertama
Skripsi ini membahas bahwa: 1) Yerusalem adalah kota tua yang disucikan oleh agama-agama Abrahamik Yahudi, Kristen dan Islam. Hal tersebut didasarkan karena ketiganya memiliki akar sejarah yang terkait dengan kota Yerusalem. 2) Umat Islam pertama kali menguasai kota Yerusalem pada masa Kekhalifahan Umar bin Khattab pada tahun 638 M tanpa melalui jalur perang dan pertumpahan darah melainkan penyerahan kota Yerusalem dilakukan dengan cara damai. Penaklukan kembali terjadi pada tahun 1187 M oleh umat Islam di bawah pimpinan Salahuddin al-Ayyubi dan menjadi wilayah naungan kekaisaran Turki Utsmani. Di bawah penguasaan Islam, Yerusalem menjadi kota damai dan maju. Ketiga umat beragama hidup berdampingan serta diberi kebebasan dalam menjalankan ibadahnya masing-masing tanpa adanya gangguan dari penganut agama lain. 3) Pembentukan negara Zionis adalah salah satu usaha Yahudi untuk terbebas dari sikap anti-semitisme dan peristiwa holokaust yang dideritanya selama masa diaspora di Eropa. Deklarasi Belfour yang dikeluarkan Inggris setelah memperoleh mandat atas wilayah Yerusalem menjadi awal dari imigrasi (aliyah) Yahudi ke Palestina terjadi yang puncaknya ketika diproklamirkannya negara Zionis tahun 1948. Berdirinya negara Zionis mendapat reaksi penolakan keras dari penduduk Palestina dan negara-negara Arab sehingga konflik antar keduanya silih berganti terjadi dan berlangsung hingga sekarang bahkan telah menjadi permasalahan internasional. Upaya-upaya untuk mencapai solusi-solusi damai dan penyelesaian konflik terus menerus berlangsung, namun hingga kini belum menemukan titik terang.
No other version available