Text
Masjid Hilal Dato Tiro (Kajian Historis Tentang Peranannya Dalam Pengembangan Islam di Bulukumba Tahun 1605-1625 M)
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, 1) Masjid Hilal Dato Tiro didirikan dua tahun setelah Karaeng Tiro Launru Daeng Biasa yang bergelar Karaeng Ambibiya bersama istrinya resmi memeluk agama Islam sekitar tahun 1603 M. Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Bulukumba dan merupakan salah satu bukti penyebaran agama Islam di Tiro oleh Datuk ri Tiro. 2) Masjid Hilal Dato Tiro ini mempunyai peranan yang sangat besar terhadap pengembangan Islam karena salah satu bukti bahwa adanya Islam di Tiro itu dengan adanya rumah ibadah, ada masjid. Peranan Masjid Hilal Dato Tiro dalam pengembangan Islam di Bulukumba tahun 1605-1625 M adalah sebagai tempat Ibadah, tempat berdakwah, tempat pendidikan, tempat untuk menikah, dan sebagai tempat perlindungan. 3) kondisi sosial kultural masyarakat setelah berdirinya Masjid Hilal Dato Tiro, dalam masjid ini masyarakat banyak melakukan kegiatan keagamaan seperti melaksanakan shalat jumat, shalat taraweh dan witir juga melaksanakan berbagai tradisi yang dilakukan pada hari tertentu. Baik dari awal didirikannya sampai sekarang, Masjid Hilal Dato Tiro masih menjalankan peran dan fungsinya. Masyarakat sekitar juga berbondong-bondong melaksanakan kegiatan keagamaan pada Masjid Hilal Dato Tiro. Selain itu dengan adanya Masjid Hilal Dato Tiro ini masyarakat lebih banyak melaksanakan shalat berjamaah di masjid.
No other version available