Text
Akulturasi Budaya Pada Arsitektur Masjid Jami’ Tua Palopo (Studi Tentang Morfologi Masjid)
Hasil dari penelitian ini menunjukkan berbagai fakta yang berhubungan dengan Masjid Jami’ Tua Palopo, seperti; Pertama, masjid Jami’ Tua Palopo didirikan oleh Datu Luwu XVI Pati Pasaung Toempanangi Sultan Abdullah Matinroe. Masjid Jami Tua Palopo merupakan masjid pertama di Kerajaan atau kedatuan Luwu dengan Latar belakang pembangunan masjid sendiri cukup unik, lantaran sang raja pada saat itu ingin memindahkan ibukota kerajaan ke wilayah dekat pantai. Terjadi peralihan peran dari Masjid Jami’ Tua Palopo Pra kemerdekaan yang hanya berfokus pada penanaman Tauhid pada masyarakat. Pasca kemerdekaan, masjid yang awalnya berfungsi sebagai penanaman Tauhid pada masyarakat berkembang yang fungsinya lebih kompleks seperti menjadi tempat konseling bagi masyarakat dan membantu
perekonimian warga sekitar. Kedua, Masjid Jami’ Tua Palopo banyak dipengaruhi oleh Unsur Budaya Islam yang tergambarkan dalam jendela masjid berupa rukun
Islam, Unsur Budaya Hindu dengan corak tanaman ilir ataupun Teratai dan Unsur Budaya Jawa yang berupa atap berundak sama halnya dengan masjid di keraton
Demak yang menjadi masjid pertama di Nusantara dan Ketiga, kontruksi bangunan dari Masjid Jami’ Tua Palopo mengandung makna filosifis seperti atap masjid yang
bertingkat tiga yang mrnggambarkan Syariat, Tarikat dan Makrifat. Memiliki pula nilai Estetika sebagai ragam hias dan sebagau representasi dari nilai simbolik sebuah
ritual.
No other version available