Text
Tradisi Korongtigi dalam Pernikahan Masyarakat Bulukunyi Kecamatan Polongbangkeng Selatan Kabupaten Takalar (Studi Akulturasi Budaya Islam)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, Asal mula tradisi Korongtigi
sudah ada sebelum agama Islam masuk ke suku Makassar telah mewarisi secara
turun temurun dari nenek moyang, oleh karena itu, kegiatan ini sudah mejadi
keharusan yang tidak terpisahkan dari ritual pernikahan masyarakat Bulukunyi.
Kedua, prosesi pelaksanaan tradisi korongtigi dilakukan tiga tahapan, yaitu pada pra
pelaksanaan dimana calon pengantin dirias dengan menggunakan baju adat
Makassar (baju bodo), calon pengantin biasanya duduk dilantai yang sudah dihias
masyarakat Bulukunyi menyebutnya lamming, dan didepan calon pengantin
diletakkan bantal yang diatasnya terletak sarung sutera, daun pisang dan daun
nangka. Tahap pelaksanaan tradisi korongtigi yaitu dimana para kerabat dekat
diberikan tugas untuk meletakkan leko’ korongtigi yang sudah dihaluskan,
meletakkan leko’ korongtigi biasanya adalah orang-orang yang mempunyai
kedudukan sosial yang baik. kemudian pasca pelaksanaan yaitu calon pengantin
berjabat tangan meminta do’a restu kepada keluarga dan para hadirin, harapanya
dapat mengukur kebahagiaan kedua pasangan suami istri dapat membina rumah
tangga yang sakinah mawaddah warahma. Ketiga nilai-nilai budaya Islam dalam
tradisi korongtigi yakni nilai kekeluargaan, nilai estetika, nilai edukasi, nilai sosial
kemasyarakatan, dan nilai filosofis.
No other version available