Text
Eksistensi Makam Raja-Raja Binamu Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto (Studi Sejarah)
dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1). Sejarah awal penempatan
makam yaitu seorang raja yang bernama “Gaukang” atau dikenal dengan “anak uru-
urua” menyatakan suatu fikiran dan nilai meskipun dirinya belum mampu
mencapainya sehingga pada akhir hayatnya, oleh karena itu raja memiliki wasiat
yaitu ketentuan fikiran cerdas yang harus dilakukan setelah raja wafat adalah
terwujudnya makam raja Binamu yang berlokasikan di Bontoramba makam
tersebut dikenal dengan “Kuburan Bataliung”. 2). Corak bangunan pada makam
raja Binamu terdapat sebuah nisan patung (arca), motif harimau, manusia, bunga,
ayam dan kuda, corak terebut mempunyai arti dan makna tersendiri sehingga
mampu menarik perhatian masyarakat luar dan berkunjung pada makam tersebut.
3). Adapun pengaruh makam terhadap masyarakat yaitu masyarakat dapat
berpartisipasi dalam penyelenggaraan event dan juga bisa menambah penghasilan
masyarakat Bontoramba.
No other version available