Text
Tranformasi Sistem Sosial di Bone pada masa Kolonialisme tahun 1905-1931 M.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, Sejarah
kedatangan Kolonialisme di Bone masuk dan berhasil mengambil kekuasaan
pemerintahan di Bone tidak berlansung cepat, melainkan menghadapi setiap
Raja yang menjabat. Dengan melalui perundingan, perjanjian politik, hingga
peperangan. Ekspedisi kolonialisme menyebabkan banyak konflik dan
perlawanan dari Raja-Raja sampai berhasil meruntuhkan Kerajaan Bone.
Kedua, Transformasi sistem sosial di Bone pada masa Kolonialisme. Setelah
peristiwa Rumpa’na Bone, kekuasaan dan struktur sosial kerajaan di tata
kembali oleh pemerintah Hindia Belanda lalu mengganti peran jabatan Arung
PituE dan To-Marilalang. Hindia Belanda membentuk sistem distrik kolonial
yang dipimpin pejabat pribumi di bawah pengawasan Hindia Belanda. Sistem
Pendidikan dan Ilmu pengetahuan mulai berkembang. Ketiga, Dampak
Kolonialisme pada masyarakat terhadap transformasi sistem Sosial di Bone.
Yaitu, selain berkembang sistem sosial ke modern, pada sisi lain hilangnya
strata sosial kerajaan serta kebebasan masyarakat pribumi dibatasi oleh
pemerintah Hindia Belanda yang merugikan masyarakat demi keuntungan
perusahaan Belanda. Menyebabkan ekonomi lokal dan kekuasaan bangsawan
melemah. Dalam Pendidikan tradisional, kurikulum pelajaran berkembang
lebih modern hingga saat ini seiring berkembangnya zaman.
No other version available