Text
Orang Makassar dan simbol-simbol bahasanya sebagai arena reproduksi kultural (sebagai tinjauan semiotik)
penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Gowa dengan hasil penelitian bahwa bahasa Makassar yang digunakan orang Gowa merupakan hasil konvensi secara arbitrer maka dipandang adanya kesefahaman makna antara penutur dan petutur yang ditandakan pada adanya persetujuan atau kesepakatan yang tidak dinyatakan secara nyata oleh para penutur bahasa tentang makna kata-kata di dalam sebuah ungkpan atau parafrase. dengan demikian karena simbol bahasa Makassar digunakan dalam kondisi dominan maka akan melahirkan apa yang disebut reproduksi kultural sebagaimana dipahami bahwa bahasa merupakanwahana pengungkap kebudayaan.
No other version available