SKRIPSI
Peranan Andi Maruddani Karaenta Bonto- Bonto Sebagai Panglima Perang Di Kerajaan Labakkang Pangkajene Dan Kepulauan (1864-1885 M)
Penelitian ini menganalisis, Birografi Andi Maruddani Karaengta Bonto-Bonto yang sebelumnya di lahirkan di Bonto-Bonto daerah kekuasaan sang kakek, Andi Maruddani sejak kecil dan dibesarkan dengan suasana berperang, sehingga ketika beranjak dewasa merupakan sosok yang sangat menentang penjajahan Belanda di Kerajaan Labakkang. Hasil penelitian ini pertama, Situasi Pemerintahan Kerajaan Labakkang yang awalnya merupakan kerajaan yang berdiri sendiri, namun setelah di kuasai oleh Kerajaan Gowa diubahlah namanya menjadi Kerajaan Labakkang. namun setelah di ambil alih oleh Belanda, mulailah keresahan, kekerasan, dan penindasan yang alami masyarakat Kerajaan Labakkang. Sejarah Kekaraengan Labakkang tidak terlepas dan pengaruh dari Kerajaan-kerajaan tetangga yakni Kerajaan Gowa Kerajaan Bone, Kerajaan Siang, dan Kerajaan Mandar. Kedua, Setelah pembaharuan perjanjian Bongaya mulailah ekspansi Belanda ke Kerajaaan Labakkang, sehingga menguras kekayaan yang ada di Labakkang, pertempuran demi pertempuran mulai terjadi di bawah pimpinan Andi Maruddani Karaengta Bonto-Bonto, namun pertempuran Belanda dengan Andi Maruddani diakhiri dengan melakukan perundingan yang berujung perdamaian.
No other version available