SKRIPSI
Peranan Masjid Baitul Maqdis dalam pengembangan Islam di Sanrobone Takalar pada awal Islam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Masjid Baitul Maqdis salah satu peninggalan dari Kerajaan Sanrobone pada tahun 1603 dibawah kekuasaan Raja Sanrobone VI Karaeng Tumenangga ri Campagana atau Bernama Usman Abdul Quddus. Masjid berupa langgar atau surau. Masjid Baitul Maqdis merupakan masjid tua yang berada di Takalar, dari segi arsitektur masjid tersebut sudah terlihat moderen tetapi dari segi pandangan masi ada peningalan-peningalan yang masi bisa di lihat mata seperti masjid-masjid tua lainnya seperti halnya masjid ini menyerupai bangunan joglo bangunan luar tampak tertutup dengan atap berbentuk limas tunggal atau bersususn yang berjumlah ganjil, pada barisan tiangnya terdapat empat tiang induk yang menompang atap tumpang. 2) Masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat beribadah bagi umat Islam, tetapi juga fungsi sosial mesjid pada dasarnya mempunyai tiga fungsi utama pertama fungsi ubudiyah yakni fungsi peribadatan, Masjid Baitul Makdis sangat berpengaruh dalam peribadatan pada masyarakat sanrobone pada masa itu. Masjid ini yang berada di tengah-tengah benteng Sanrobone masyarakat dalam benteng Sanrobone adalah orang-orang kalangan kerajaan Sanrobone sendiri adapun pedagang-pedagang muslim yang ikut beribadah pada masjid tersebut dan sebagai tempat menetap orang-orang melayu., kedua fungsi tarbiyah atau pendidikan, pendidikan Islam terhadap masyarakat Sanrobone pada masa itu berpusat pada masjid dengan adanya masjid ajaran-ajaran nilai-nilai Islam dapat di terima oleh masyarakat Sanrobone pada saat itu dengan ajaran ilmu tasawuf karena masyarakat Sanrobone sangat kental dengan pemahaman-pemahaman nenek moyang dengan memperpadukan ajaran islam dengan nilai-nilai lokal banyak warga sanrobone menerima dengan baik Islam sebagai agama yang di terima di kalangan kerajaan maupun kalangan masyarakat., ketiga fungsi ijtima' iyah atau fungsi sosial kemasyarakatan, masjid pada saat itu adalah pusat kegiatan masyarakat yang meliputi pendidikan dan pembinaan umat, yang tentunya dapat kita pahami bahwa sejatinya masjid itu tidak hanya sebagai tempat beribadah saja tetapi juga diharapkan mampu menjadi tempat untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan sosial yang ada pada masyarakat. 3) dalam ruang lingkup Masjid Baitul Maqdis usahakan untuk membina masyarakat, mereka memiliki semangat dalam pembinaan masyarakat sekitar masjid salah satu kegiatan yang paling rutin adalah pengajian kegiatan ini tentunya dilaksanakan tidak memandang usia dalam artian semua kalangan diperuntukankan dalam kegiatan ini baik yang masih kecil, remaja, sampai tua, kegiatan ini tentunya dapat membina masyarakat sekitar agar kepandaiannya dalam membaca kitab suci.
No other version available