Text
Tradisi Mattoana arajang di Desa Bonto Kecamatan Sinjai Tengah Kabuapaten Sinjai ( Dalam Perspektif Budaya)
Skripsi ini bertujuan untuk mejelaskan mengenai ; Tradisi Maltoana arajang di Desa Bonto Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai (Dalam Perspektif Budaya) masalah yang diteliti dalam skripsi ini ada tiga yaitu, (1). Bagaimanakah Eksistensi tradisi Matloana Arajang di desa Bonto Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai (2). Bagaimanakah Prosesi tradisi Mattoana Arajang di desa Bonto Kec. Sinjai Tengah Kab. Sinjai, (3). Bagaimanakah Nilai-nilai islam yang terkandung pada tradisi Mattoana
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1). Eksistensi tradisi mattoana arajang di Kecamatan
Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai, merupakan tradisi yang sudah ada sebelum datangnya Islam, setelah Islam masuk dan berkembang tradisi ini mengalami akulturasi dengan ajaran-ajaran Islam, tradisi ini dilaksanakan sebagai bentuk kesyukuran kepada Allah atas keberhasilan atau rejeki yang diperoleh. Yang dilaksanakan pada saat setelah panen, tercapainya nazar dan pada acara
pernikahan. Masyarakat di Desa Bonto percaya dengan melaksanakan tradisi ini maka akan mendapatkan keselamatan dan dihidarkan dari malapetaka. (2). Prosesi tradisi mattoana arajang terdapat beberapa tahapan mulai dari matanre asso (menentukan hari), makkurung manu (mengurung ayam), mangesso ase (menjemur padi), magere munu (memotong ayam), malrumu manu ( membakar
ayam), dan persiapan pembuatan sesajian dan makanan, sampai pada ritual mafroana arajang itu sendiri. (3). Nilai-nilai Islam yang terkandung dalam tradisi mattoana arajang yaitu nilai persaudaraan, nilai silaturahmi dan nilai gotong royong Penelitian ini merekomendasikan kepada pemerintah setempat dan masyarakat bahwa tradisi matlouna arajang adalah warisan leluhur yang patut dilestarikan dengan tuntunan ajaran Islam agar tidak adanya unsur kemusyirkan serta hal-hal yang menyimpang dari agama Islam yang sesungguhnya.
No other version available