Text
Kewarganegaraan dan masyarakat madani
Kewarganegaraan dan masyarakat madani menjadi pembahasan menarik karena ia tidak saja berkait dengan hubungan antarmanusia dalam relasi-relasi humanisme, tetapi lebih jauh ia juga meletakkan gagasan spiritual manusia. Gagasan spiritualisme manusia menghubungkan antarmanusia dalam relasi humanis untuk membentuk sebuah homunitas manusia yang beradab. Buku ini mencoba menuangkan pemikiran-pemikiran humanis-religius, dalam dinamika berbangsa dan bernegara. Untuk itu kewarganegaraan dalam buku ini tidak saja dilihat dari optik pemahaman keilmuan barat semata, tetapi juga dikaji dari sudut optik berpikir keilmuan dalam peradaban Islam.
Pada Bab Pertama diulas mengenai arti penting pembelajaran kewarganegaraan. Memahami bahwa pembentukan sebuah bangsa bukanlah hal yang mudah, murah, dan bahkan remeh. Manusia Indonesia sejatinya memahami posisinya dalam ruang dinamika berbangsa dan bernegara. Membangun komunitas manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadaban sesuai dengan hakikat Kemanusiaan yang Adi] dan Beradab dalam Pancasila. Bab Kedua diulas tentang hak dan kewajiban warga negara. Setiap warga negara memiliki hak sekaligus kewajiban dalam bernegara. Gagasan berdemokrasi dalam ruang keindonesiaan dan ke-bhinneka tunggal ika-an coba untuk diulas. Bab ketiga diulas mengenai makna-makna demokrasi. Demokrasi tidak saja diulas dalam pemaknaan optik barat melainkan juga dengan pemaknaan Islam. Bab Keempat diulas tentang good governance, sebuah keterbukaan dalam ruang publik. Pemerintah dengan segala aspeknya dituntut untuk mampu memberikan pelayanan yang baik kepada rakyatnya.
No other version available