Text
Multidisiplin, interdisiplin, & transdisiplin: Metode studi agama & studi Islam di era kontemporer
Pandemi Covid-19 menyadarkan agamawan, ilmuwan, dan stake holders untuk saling berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu dalam upaya memecahkan kompleksitas kehidupan dengan cara dan budaya berfikir baru (new culture). Gagasan 'Multidisiplin, Interdisiplin, dan Transdisiplin' (MIT) merupakan "jalan kedua" dari paradigma "Integrasi-Interkoneksi keilmuwan" (takamul al-'ulum wa izdiwaj al-ma'arif), yang nampaknya akan selalu relevan dengan tren keilmuwan masa depan. Corak hubungan antara disiplin ilmu keagamaan dan disiplin ilmu alam, sosial dan humaniora di era modern dan post-modern adalah saling menembus (semipermeable), keterujian intersubjektif (intersubjective testability) dan imajinasi kreatif (creative imagination)
No other version available