Literary theory is both renowned and feared for its difficulty. Literary theory is a field that begs for clarification, and it is for reason that I wrote this book. I had taught theory as theory for years when, around 1980, I decided for the first time to incorporate primary works of literature into my theory courses.
kisah-kisah penuh kearifan di dalam buku ini sangatlah menarik dan tidak membosankan. melalui kisah hewa-hewan, di dalamnya bisa kita temui kandungan nilai moral dan pendidikan. sehingga, sangat menginspirasi dan bisa dijadikan bahan renungan setiap hari. bahkan, sindiran dan kritik sosial yang disampaikan melalui isi cerita sangatlah halus dan begitu segar. pun, sungguh unik kisah di salam buk…
Negara melihat betapa bahayanya aku, dan mereka pun memutuskan untuk menjauhkanku dari manusia normal. Mereka ingin menciptakan kedamaian yang sempurna di dunia ini. datanglah adam, baik hati. di matanya, aku tidak berbahaya. Lalu, kiami pun berdiskusi. adam akan membantuku keluar dari pengasingan ini, dan kami akan hidup bahagia nun jauh di sana. itu janjinya.
Kisah dalam buku ini merupakan perjalanan kesadaran manusia sulawesi selatan akan dunia makro dan mikrosmos yang termaktub dalam kitab Galigo; sebuah kitab yang dianggap suci, khususnya oleh masyarakat Luwu pada masa lampau bahkan beberapa masyarakat di sulawesi selatan masih mempercayainya hingga kini. dalam buku ini, diceritakan tentang awal mula turunnya manusia pertama dalam alam kesadaran …
Buku ini membahas tentang sang pemimpi sebuah kisah kehidupan yang memesona dan akan membuat anda percaya pada kekuatan Tuhan.
cerita rumahku istanaku tidak dapat dilepaskan dari muatan-muatan ideologi. salah satu yang sangat terkenal adalah bahwa anak harus selalu menurut pada orang tuanya tanpa reserve. adapun muatan ideologis secara umum dapat dikatakan cukup baik sebagai media pendidikan anak, terutama yang dimediai lewat tokohnya (Budi)
Hal yang telebih dahulu dilakukan adalah membebaskan bahasa dari muatan-muatan ideologis. Salah satu media yang bisa menjadi alat bantu utama dari usaha tersebut adalah kajian terhadap karya sastra.
Pembahasannya mengenai IBSA didasarkan kepada studinya tentang keberadaan bangsa Arab dan penyebarannya di dunia Arab sendiri. Ibn Khaldun menbagi ISA menjadi 4 (empat) macam, yaitu ilmu nahwu, ilmu lugah, ilmu bayan, dan ilmu adab.
Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun, dan dilamnya membahas tentang media dialog ilmu keislaman yang berlatar belakang keadaban.