Skripsi ini membahas menunjukkan bahwa struktural kepemimpinan tradisional adat 4mmatoa Kajang memiliki sebuah struktur pemerintahan yang diatur menurut pasang yang mempunyai pucuk pimpinan tertinggi yaitu Ammatoa, kemudian di bawah taktis sejumlah aparat yang tergabung dalam suatu lembaga. Adapun sistem kepemimpinan tradisonal adat Ammatoa yaitu komunitas adat Tanah Toa memiliki sistem pemeri…
Skripsi ini membahas bahwa Eksistensi tradisi adat Batu Ejayya di Kelurahan Bonto Jaya, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng masih terdapat beberapa masyakat yang masih menjalankan pelaksanaan tradisi di tersebut. Dengan demikian, tradisi tersebut tidak dapat dihilangkan begitu saja sebab sudah menjadi kebiasan yang turun temurun dan juga menjadi identitas kebudayaan sebagian masyarakat kelur…
Skripsi ini membahas bahwa Dalam pernikahan Suku Mambi, adanya budaya yang mengatur bahwa tidak boleh melangsungkan pernikahan jika belum melakukan panen padi, panen padi di maksudkan yaitu pada desa atau daerah tersebut jika ingin melangsungkan pernikahan. Adapun beberapa proses pernikahan pada masa pra Islam yaitu Ma 'bisik, mappennasa dan meusik. Prosesi Adat Pernikahan Suku Mambi di Desa So…
Skripsi ini membahas tentang: Tradisi Mappacci Dalam Pernikahan Masyarakat Bugis Desa Mattaropurae Kec. Amali Kab. Bone (Studi Unsur-Unsur Budaya Islam). Tujuan penelitian adalah untuk menjawab pertanyaan penelitian: 1) Bagaimana eksistensi tradisi mappacci di Desa Mattaropurae Kec. Amali Kab. Bone? 2) Bagaimana prosesi tradisi mappacci di Desa Mattaropurae Kec. Amali Kab. Bone? 3) Bagaimana u…
Skripsi ini membahas bahwa bahwa, 1) Rumah adat Saoraja Lapinceng didirikan oleh Raja Balusu bernama Andi Muhammad Saleh Daeng Parani Arung Balusu pada tahun 1879. Ketika Saoraja Lapinceng didirikan, bangunan tersebut runtuh dan menimpa benda-benda kaca seperti piring dan alat-alat dapur lainnya (dalam bahasa Bugis, pinceng berarti kaca sehingga diberi nama Soraja Lapinceng. 2) komponen-kompone…
Skripsi ini Membahas bahwa rumah adat Caile merupakan rumah adat pertama yang dibangun oleh Dampangia pada tahun 1468 atau pertengahan abad 15 M di wilayah itu Nama Caile diambil dari istilah bahasa Konjo “Assaile” yang berarti menoleh, hal ini berdasarkan sejarah bahwa setiap orang yang lewat akan menoleh untuk melihat rumah tersebut. Fungsi rumah adat Caile dibagi menjadi dua, pada masa …
Skripsi ini membahas bahwa Pertama, Eksistensi dalam proses atau eksistensi pelaksanaan pernikahan suku Kajang memiliki aturan adat sendiri. Waktu dan zaman yang menggerus nyatanya tidak pernah berhasil memudarkan warisan nilai-nilai Pasangri kajang. Masyarakat adat Kajang terikat oleh adat dimana mengharuskan mereka untuk menikah dengan sesama orang dalam kawasan adat. Jika tidak, mereka harus…
Skripsi ini membahas bahwa dalam pelaksanan upacara pernikahan di Desa Tanah Toa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba pada umumnya telah banyak terjadi integrasi budaya Islam dengan budaya lokal dalam beberapa tahaptahap pelaksanaannya, seperti pada prosesi lamaran, akad nikah dan penamatan Alguran. Hal ini membuktikan jika masyarakat telah menyesuaikan adat dengan agama Islam dan merupakan sua…
Skripsi ini membahas tetang makna dan pesan yang terkandung dalam tradisi budaya Muppacci adat Bugis di Tellulimpoe Kab. Sinjai Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknis pengumpulan data menggunkan tiga tahap pengujian: resprementament, objek, dan interpretasi. Dari hasil peneltian yang dilakukan, maka terkuak bahwa persiapan dan prosesi dalam Mappacci merupakan adat Bugis…
Skripsi ini membahas mengenai Assunmna” Pada Masyarakat Desa Bontolangkasa, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa (Tinjauan Budaya Lokal). Tujuan penelitian ini menjawab pertanyaan penelitian: 1) Bagaimana eksistensi tradisi Assunna'" pada masyarakat Desa Bontolangkasa Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa 2) Bagaimana proses pelaksanaan tradisi Assunna' pada masyarakat Desa Bontolangkasa Kabupa…