Bahasa Arab belum merupakan bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi, kecuali hanya sebagai bahasa dalam mempelajari ilmu agama Islam. Hal ini karena terdorong atas kepentingan religius ideologi semata, tidak menuju pada kepentingan prakts pragmatis
Hal yang telebih dahulu dilakukan adalah membebaskan bahasa dari muatan-muatan ideologis. Salah satu media yang bisa menjadi alat bantu utama dari usaha tersebut adalah kajian terhadap karya sastra.
Hasil pembahasan menunjukkan bahwa seluruh bentuk resepsi masyarakat muslim tradisional terhadap sastra arab sangat berkaitan dengan model penghayatan keagamaan yang dimiliki oleh seorang apresiator, yaitu penghayatan keagamaan yang didasarkan pada budaya agraris.
Dimensi vertikal merupakan wujud persembahan kaligrafer kepada Zat Yang Maha Tinggi, Allah swt. Sedangkan dimensi horisontal merupakan cerminan kebersamaan secara total dan syarat akan ragam dan dinamika kehidupan.
Mengkaji masalah kamus Arab-Indonesia secara umum dan Arab-Melayu secara khusus, agar dapat diketahui segi-segi kelebihan dan kekurangannya, kekuatan dan kelemahannya.
Bahasa Arab adalah suatu bahasa dunia yang memiliki kategori jumlah dualis gramtikal yang bagi penutur Indonesia merupakan kategori yang diungkapkan secara leksikal.
Pembahasannya mengenai IBSA didasarkan kepada studinya tentang keberadaan bangsa Arab dan penyebarannya di dunia Arab sendiri. Ibn Khaldun menbagi ISA menjadi 4 (empat) macam, yaitu ilmu nahwu, ilmu lugah, ilmu bayan, dan ilmu adab.
Bahasa Arab adalah benda sakral yang harus dijaga kemurniannya dari berbagai bentuk perubahan yang dianggap sebagai sebuah penyimpangan dan pengkotoran terhadap bahasa Arab.