Mereka beranggapan bahwa kesejatian seorang muslim terletak pada kesediaan dan keokhlasannya mengorbankan segala miliknya untuk menghormati maulid Nabi Muhammad Saw. Anggapan itu telah mendorong mereka untuk sibuk melakukan persiapan sejak bulan safar sampai bulan rabiul Awal. Selama itu, kegiatan hidup lainnya disambil lakukan, bahkan ada yang dihentikan sama sekali.